Alvaro Morata, What’s Up?

Alvaro Morata, striker Spanyol yang dibeli dari Real Madrid seharga musim panas lalu, diharapkan dapat menggantikan peran Diego Costa sebagai juru dobrak gawang lawan. Pembelian seharga 58 juta poundsterling merupakan sebuah rekor pembelian Chelsea saat itu. Awalnya Morata, memulai musim 2017/2018 dengan performans yang sangat baik. Sebanding dengan harganya, dari delapan pertandingan pertamanya, pemain yang lahir 23 Oktober 1992 ini telah melesakkan 7 gol dan 2 assist.

Alvaro Morata has not scored a goal for Chelsea in his last 10 games in all competitions.

Here’s what Zinedine Zidane thinks about him: https://t.co/2sKi2Jcjqn pic.twitter.com/vx884Rb03i

— EyeWitnessFootball.com (@FootballWitness) 27. Februar 2018

Akan tetapi, pada 27 pertandingan berikutnya, mantan striker Real Madrid ini hanya mampu 5 kali mendobrak gawang lawan dengan juga mencatatkan 3 assist. Morata pernah gagal melakukan penalti pada pertandingan Community Shield 2017 yang mengakibatkan Chelsea kalah dari Arsenal. Pemain kelahiran Madrid ini tidak menyukai reportase media  Spanyol yang menyoroti secara negatif sepak terjangnya di Liga Inggris. Morata disebutkan sebagai pemain lemah fisik dan mental, yang tidak akan mampu bertahan di kerasnya permainan sepakbola khas British.

 

 

Zinedine Zidane hits back at Chelsea star Alvaro Morata https://t.co/MyliC3TZmO via @azaniapost #zinedinezidane #realmadrid #alvaromorata

— Azania Post (@AzaniaPost) 27. Februar 2018

Zenedine Zidane, pelatih Real Madrid, menyarankan Morata untuk mengubah cara pikirnya. Zidane, mengetahui setidak-tidaknya bagaimana dan siapa Alvaro Morata karena pernah sangat dekat dan melatih langsung Morata.

Alasan meninggalkan Madrid tempohari adalah karena Morata berkeingingan untuk selalu tampil penuh dalam setiap pertandingan penting, seperti Liga Champion, pertandingan melawan Barcelona, Atletico, Sevilla dan Valencia. . Zidane menyerukan mantan anak buahnya itu kalau cara berpikirnya itu salah.

“Dia mungkin berpikir beberapa pertandingan lebih penting dari pertandingan yang lain. Dia salah kalau berpikir seperti itu,”

“Tidak ada pertandingan yang tidak penting.”. Morata harus berpikir kalau dia adalah bagian dari tim. Bukan sebaliknya, demikian Zidane melanjutkan.

Barangkali Morata harus belajar dari Ole Gunnar Solskjær, the super sub, legenda Manchester United. Bermain sebagai pengganti, tapi menunjukkan pengaruh yang signifikant dalam setiap pertandingan. [br]